Perpustakaan Desa Sepit, Kecamatan Keruak, Lombok Timur, ditunjuk
mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk lomba perpustakaan
desa/kelurahan tingkat nasional. Keunggulan perpustakaan Desa Sepit di
antaranya motor pustaka yang dapat menjangkau pelosok-pelosok desa.
Kepala Perpustakaan Desa Sepit M. Sulhan Hadi mengatakan,
Perpustakaan Desa Sepit ada sejak 2010. "Di sini ada perpustakaan
keliling, buletin Lentera, fasilitas komputer dan internet, pelatihan
komputer, dan kursus Bahasa inggris bagi masyarakat," katanya di Kantor
Desa Sepit, Selasa (13/6).
Sulhan menerangkan, sejak 2010 butuh perjuangan berat untuk mengelola
perpustakaan Desa Sepit. Namun, lanjut dia, empat tahun terakhir, kerja
keras sebelumnya sangat terasa manfaatnya bagi perpustakaan Desa Sepit.
Menurutnya, masyarakat sangat antusias dengan adanya perpustakaan
tersebut. Diketahui, motto perpustakaan Desa Sepit yakni "Membangun anak
dan masyarakat desa untuk Indonesia tercinta".
Perpustakaan desa yang berpenghuni sekitar 4419 warga ini memiliki
koleksi 1497 judul buku dan 2223 ekslempar tulisan. Ada 6 anggota aktif
dalam mengelola perpustakaan Desa Sepit.
"Untuk masyarakat yang letaknya jauh dari kantor desa (letak
perpustakaan desa), kami menjemput bola. Kami sebut motor pustaka. Itu
motor milik pengelola, mudah-mudahan kedepan ada motor khusus,
syukur-syukur ada mobil keliling," ujar Sulhan.
Sulhan berharap, pihaknya dinilai oleh juri setara dengan kerja keras
yang sudah dikerjakan oleh pihaknya. "Nilai kerja keras kami, bukan
yang kami minta," katanya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lotim, Moh. Juhad
mengatakan, pihaknya membina perpustakaan desa/kelurahan yang jumlahnya
119 desa dari 250 desa di Lombok Timur. "Dari 119 desa itu, hanya 18
yang bekerjasama dengan Coca Cola Foundation," katanya.
Dia menerangkan, kerjasama itu sudah berjalan dua tahun. Bantuan itu
berupa pelatihan, sarana dan prasarana. Menurutnya, perpustakaan saat
ini tidak hanya digunakan untuk membaca dan meminjam buku saja, namun
juga tempat untuk memperkenalkan buku digital.
Juhad berharap, setiap perpustakaan juga diharapkan ada jaringan
internet. Dia menjelaskan, masyarakat juga akan dilatih untuk penggunan
IT berupa internet. "Dari perpustakaan kita harapkan munculnya UKM dan
para usahawan," ujarnya.
Juri Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Tingkat Nasional, Tri Hartini
mengatakan, pihaknya selain melakukan visit menilai perpustakaan
desa/kelurahan juga melakukan pendampingan. "Kami melihat fisik dan
segala hal, serta melakukan pendampingan untuk lomba tingkat nasional,"
katanya.
Tri menerangkan, untuk penilaian nasional ada tiga kluster. Dia menerangkan, Lombok Timur masuk dalam klutser c.
"Buku harus dibaca dan diamalkan. Membangun karakter anak bangsa
tidaklah instan. Membangun karakter harus Berlanjut dan berkesinambungan
sehingga bisa jadi agen perubahan," ujar Tri. (Arif Kusuma Fadholy) Sumber :HarianBernas.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TINGGALKAN KOMENTAR ANDA DISINI...
BERSAMA MEMBANGUN DESA..